banner-detik

beauty school

Dandan ke Kantor, Siapa Takut?

rere

rere/ 15

seo-img-article

Berdandan ke kantor itu susah-susah gampang, ya. Di satu sisi, kita ingin tampil cantik, segar, dan profesional di tempat kerja. Di sisi yang lain, berdandan berarti menambah lama waktu persiapan sebelum berangkat bekerja. Padahal banyak sekali yang harus dikerjakan sebelum meninggalkan rumah. Kalau ditambah lagi kegiatan berdandan, semakin pagilah kita harus bangun atau semakin siang kita meninggalkan rumah.

Selain hal yang saya sebut di atas, menurut saya ada satu lagi faktor yang memengaruhi keputusan kita untuk berdandan, yaitu kebiasaan atau budaya di tempat kita bekerja. Jika kita bekerja di bidang creative seperti di biro iklan, majalah berbau fashion/lifestyle atau production house, rasanya tidak akan ada yang berkomentar miring saat kita muncul di kantor dengan lipstik ungu atau smokey eyes. Lain halnya jika kita bekerja di kantor yang cukup konservatif, bisa jadi kita merasa tampil aneh sendiri kalau datang ke kantor dengan bibir merah menyala atau eyeshadow dengan paduan tiga warna.

Ketika saya memasuki dunia kerja formal setelah sekian lama menjadi mahasiswa, saya sempat merasakan masa-masa “pencarian” jati diri dalam berpenampilan. Saya bekerja di sebuah NGO, dimana teman-teman seunit saya kebanyakan adalah sarjana teknik yang sering melakukan peninjauan sampai ke desa-desa di pelosok Indonesia. Gaya berpakaian di kantor umumnya business casual, dalam artian tidak mengenakan blazer dan dasi kecuali untuk acara-acara tertentu. Selain itu, saya perhatikan bahwa yang lain rata-rata berdandan sederhana dengan bedak dan lipstik tipis. Intinya, praktis, ringkas, dan siap tempur.

(more…)

Slow Down

Please wait a moment to post another comment